Hadapi Haters, Prabowo Subianto: Berbeda Pandangan Boleh, tapi Jangan Saling Membenci

Hadapi Haters, Prabowo Subianto: Berbeda Pandangan Boleh, tapi Jangan Saling Membenci
Hadapi Haters, Prabowo Subianto: Berbeda Pandangan Boleh, tapi Jangan Saling Membenci. Ketua Umum Partai Gerindra (Prabowo Subianto) mendapat cuitan dari seorang netizen yang mengaku sebagai haters.

Dilansir TribunWow.com, melalui akun Twitter @prabowo yang ia tulis pada Sabtu (14/7/2018).
Mulanya seorang netizen dengan akun @AgusAja27546120 mengaku menjadi haters Prabowo pada tahun 2014.

Pada saat itu, ia menandai Prabowo dalam cuitannya.
Lantas, rupanya cuitan tersebut dibalas oleh Prabowo.

“Tahun 2014 akun lama twit saya punya follow 100 orang.
Saya mention langsung pak prabowo & di balas langsung sama beliau
Padahal saya hater beliau.

Sy ingin menebus kesalahan & kebodohan saya saat itu.
Maju terus pak prabowo,” tulis netizen dengan akun @AgusAja27546120.
Mendapat cuitan seperti itu, Prabowo lantas memberikan tanggapan dengan sebuah nasihat.
Prabowo mengungkapkan bahwa berbeda pandangan adalah sesuatu yang sah untuk mewujudkan amanat kemerdekaan, namun tidak boleh saling membenci.

“Pelajaran yang bisa diambil. Berbeda pandangan boleh tapi jangan saling membenci jika tujuannya untuk mewujudkan amanat kemerdekaan,”  tulis Prabowo dalam cuitannya itu.

Diketahui, Prabowo sempat tiga kali ikut kontestasi pemilu.
Tahun 2004 Prabowo pernah maju dalam konvensi Partai Golkar.
Ia kalah. Konvensi dimenangkan Wiranto yang kemudian menjadi calon presiden dari Partai Golkar berpasangan dengan Sholahuddin Wahid.

Tahun 2009, Prabowo kembali unjuk gigi. Kali ini ia punya kendaraan sendiri, Partai Gerindra.
Semula Prabowo berniat melenggang bersama Ketua Umum PAN kala itu Sutrisno Bachir yang digandengnya menjadi calon wakil presiden.

Namun sayang, pasangan ini sudah layu sebelum berkembang karena tak mampu memenuhi persyaratan kursi dukungan.

Kemudian, pada tahun 2009, Prabowo menjadi cawapres dipasangankan dengan Ketua Umum PDIP, Megawati yang dicalonkan sebagai presiden.

Pada tahun 2014, Prabowo kembali mencalonkan diri menjadi presiden berpasangan dengan Hatta Rajasa, dan hasilnya ia kembali kalah suara.

Pada tahun 2014, Pasangan Joko Widodo (Jokowi) Jusuf Kalla memenangkan pemilu dan mejadi presiden-wakil presiden.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Prabowo Presiden, Masalah Honorer K2 Tuntas

Prabowo Memilih Pendamping tak akan Berlawanan dengan Umat

Prabowo Singgung Perang Dagang AS-China, Sebut Ekonomi RI Rapuh